Wednesday, September 14, 2016

Nostalgia Mengenal Sejarah Honda Bebek, Mulai Dari Honda C50 Hingga Honda Supra

Siapa yang tidak kenal Honda ? Ya, Produsen motor asal Jepang ini memang sudah fenomenal dan memperoleh titel "best selling motorcycles in the world". Kini cukup besar wilayah penjualan Honda bahkan di Indonesia, di beberapa daerah saja Honda menjadi kalimat pengganti "motor". Kalau dulu orang tua pergi naik motor pasti di bilangnya pergi naik Honda.


Namun sehebat-hebatnya Honda, sebenarnya dahulu dia cuma underdog di pasar motor internasional, Honda harus bersaing dengan BSA, Auto Union, Harley Davidson, BMW dan lain sebagainya. Dengan kubikasi yang besar dan kokoh, tentu bermain dengan cara biasa membuat motor dengan tipe yang sama akan kewalahan, apalagi merk ini kurang terkenal dari negara ujung timur sana. Jadi Honda mencoba memutar otak untuk membuat sesuatu yang innovatif, dan akhirnya keluarlah dengan nama Honda SuperCub.

SuperCub adalah desain motor Honda yang dibuat dengan mencampurkan kemudahan ala Scooter dan ketangguhan ala motor naked. Dibekali dengan mesin tidur berkubikasi 50cc dan transmisi 3 percepatan serta kaki-kaki 17 inchi. Cub sendiri artinya anak monster, sepertinya ini menjadi salah satu doa dari Honda agar motor ini tangguh walau dimensinya kecil. Yuk kita lihat saja generasi Cub dimulai dari Honda C50.

Honda SuperCub generasi 1


Sejatinya motor ini dipasarkan dengan 3 tipe yaitu Honda C50, C80 serta C100 dan lahir pada tahun 1958, namun Honda C50 hadir di Indonesia pada tahun 1961. Motor ini dijuluki "bebek unyil" dengan identitas lampu yang berada di dada motor, mesin 50cc dan kunci kontak disamping jok. Dibelahan dunia lain motor ini disambut cukup antusias, seperti di Amerika dan Australia. Bahkan sebuah band bernama Beach Boys membuat lagu khusus untuk Honda SuperCub berjudul "Little Honda".




Honda SuperCub generasi 2



Pada tahun 1966, Honda akhirnya merefresh kembali motor andalannya, mengingat penjualannya yang melejit bak kacang goreng, tentu refreshment menjadi perlu. Mulai dari sini tidak hanya body yang di update namun juga kubikasinya. Keluarlah Honda C50, C70 dan C90 (C90 menggunakan kopling). Julukan yang sering kita kenal adalah "pispot" karena identitas joknya yang mirip pispot dan terpisah dengan belakang. Selain jok berbentuk pispot, identitas cub gen 2 ini juga terdapat di posisi headlamp yang menyatu dengan setang. Cub generasi kedua akhirnya berhenti di tahun 1973.

Honda SuperCub generasi 3


Untuk generasi ketiga ini hanya dijual tipe 70 cc saja dan masih wira wiri sampai sekarang. Sekilas memang tidak ada perubahan dengan generasi kedua. Perubahan yang paling terlihat adalah kunci kontak yang berada di dekat stang, jok boncenger dan rider menjadi satu dan setangnya kini berbentuk V. Di generasi ini dikenal dengan nama "pitung" karena dalam bahasa jawa pitung puluh artinya tujuh puluh sesuai kubikasi Cub ini.

Honda Astrea 700 dan 800




Karir Honda SuperCub berhenti pada tahun 80an dan dilanjutkan tahtanya oleh Honda Astrea 700 dan Honda Astrea 800. Astrea 700 apa bedanya dengan pitung ? diferensiasinya cukup besar karena motor ini didesain serba mengotak dan totally full change. Desain motor ini bisa terlihat dari headlamp berbentuk trapesium, lampu sein kotak bertengger di stang, stoplamp kotak dengan sein pisah posisinya tepat di bawah jok, dan panel speedometer mengotak dan menyatu dengan lubang kunci. Mesinnya tetap 70 cc 3 speed penyempurnaan dari pitung. Setelah itu Honda melakukan facelift dengan mengeluarkan Honda Astrea 800.


Mulai dari sini Astrea 800 melakukan pembenahan dengan jok yang bertambah lebar, punuk yang lebih ramping, speedometer dengan dimensi yang lebar dan informatif, visor di batok, lubang kunci di bawah stang dan stoplamp kini berada di bawah jok dan lampu sein menyatu dengan headlamp/stoplamp. Dapur pacu bertambah menjadi 80 cc sedangkan transmisi masih tetap 3 speed.

Honda Astrea Star dan Astrea Prima




Sebenarnya dalam generasi ini bisa dibilang penyempurnaan semata dari tipe Astrea 700 dan Astrea 800. Astrea Star hadir pada tahun 1985 sebagai pengganti Astrea 800. Perbedaan bisa terlihat dari headlamp yang berbentuk trapesium namun lebih ramping, lampu sein lebih slim dan simpel, sayap juga lebih minimalis, selain itu perbedaan juga terlihat di stoplamp berbentuk ekor bebek. Dari segi mesin Astrea Star sudah memakai CDI, tidak menggunakan platina.


Setelah itu tahta dilanjutkan kepada Astrea Prima pada tahun 1988, ini adalah versi minor change dari Astrea Star. Namun penambahan kelengkapannya cukup banyak. Seperti shockbreaker depan yang sudah teleskopik dan kubikasi mesinnya yang 95 cc (atau anggap saja 100 cc) serta transmisinya juga sudah 4 speed. Versi ini masih built-up dari Jepang dan yang mencengangkan, topspeednya bisa 120 km/jam.

Honda Astrea Grand

Sebagai penerus Prima, Astrea Grand cukup banyak perubahan di sektor body pada tahun 1991, gap antara Grand dan Prima memang cukup dekat sebab di era ini kompetitor sudah mulai mengganas. Sebut saja Yamaha Alfa dan Suzuki Crystal. Oleh sebab itu Astrea Grand ada sebagai refreshment dari Prima, berbekal mesin yang tidak jauh berbeda dengan Prima namun body di buat lebih aerodinamis dan slim. Selain itu headlamp dan stoplamp dibuat minimalis dan mengikuti lekuk bodi sehingga tidak terkesan kaku. Perbedaan lain terdapat di footstep belakang yang penempatan dudukannya terpisah, tidak mengikuti swing arm, alhasil meminimalisir getaran.



Pada tahun 1994, Grand kembali update dengan menambahkan seperti spoiler duck tail di belakang beserta stoplamp. Bisa dibilang di generasi inilah penjualan Honda makin meningkat tajam. Topspeed pun masih 120 km/jam.

Honda Astrea Supra dan Honda Astrea Impressa



Di tahun 1997 hadirlah penerus Astrea Grand dengan tampilan yang lebih modern dan berkelas, yaitu Honda Supra. Ini adalah Supra Generasi pertama dengan mesin yang tidak berbeda dengan mesin sebelumnya, namun desainnya fully changed. Headlamp kini menyatu dengan sein, stoplamp kini mengadopsi desain ducktail, suspensi belakang per-nya tidak tertutup tabung dan speedometer yang jauh lebih modern dan mudah terpantau. Dari sini penjualan Honda semakin laris karena desainnya yang slim dan modern.Tapi sayangnya topspeed menurun menjadi 100 km/jam, namun tidak masalah karena masih okelah untuk motor berkubikasi 100 cc.



Disaat yang sama Honda masih menyiapkan generasi Astrea dengan desain Prima untuk komsumen-konsumen yang terjebak masa lalu. Motor ini dinamakan Honda Astrea Impressa, hadir menempatkan diri di low segmen Supra. Dari segi tampilan tidak ada yang berubah dari Astrea Grand edisi terakhir, hanya striping lebih minimalis.

Era Millenium, Cub Series hadir dalam 4 kelas
Honda C100-Series



Tahun 2000, sekaligus tahun millenium dan menjadi tahun penentuan, Honda Supra pun berbenah diri dengan mengeluarkan Honda SUpra X dengan model cakram di depan. Setelah itu ada beberapa varian terbaru dari Supra seperti Supra V dengan tromol dan kopling tangan dan Supra XX dengan cakram depan dan kopling tangan, namun penjualan dua model ini menurun.



Pada tahun 2004 Supra menjelma menjadi Honda Supra Fit tanpa embel-embel Astrea setalah AHM hadir. Strata motor ini menjadi low-end Cub sebab sudah ada Honda Karisma yang berada di kelas medium Cub.



Sementara Astrea Legenda dan Legenda 2 hadir menjadi pengganti Honda Astrea Impressa, bedanya sepertinya hanya striping. Namun Legenda hadir tetap memanjakan kaum terjebak masa lalu dan sebagai low-end dari Supra. Namun penjualan yang menurun mengakhirinya di tahun 2004 dan menyerahkan tahtanya kepada Supra Fit yang diposisikan sebagai low-end Cub.

Honda Cub 125 CC - Karisma dan Kirana




Setelah tahun 2000 muncullah medium cub yang cukup revolusioner, Honda karisma. Motor ini bisa dibilang Supra dengan desain yang lebih advance, itu bisa di lihat dari mesin terbaru 125 cc yang dimiliki dan body lebih besar. Namun karena besarnya dianggap tak lazim, dan motor ini tidak terlalu sukses di pasaran.

 Honda lalu merevisi dengan Karisma X yang lebih slim bentuknya, warnanya lebih bervariasi, dan pelindung rantainya mulai dilepas. Akhirnya penjualan baru bisa berlari di generasi Karisma X ini.


Kirana adalah salah satu kembaran dari Karisma, lagi-lagi ini adalah motor yang di desain untuk memanjakan para konsumen yang terjebak masa lalu. Garis desainnya memang mirip dengan Astrea Prima dan dilengkapi duck tail di belakang dan tutup suspensi, namun sebenarnya Kirana lebih aerodinamis dibanding Prima. Mesin 125 cc dan adanya bagasi di dalam memang menggiurkan, motor ini menjadi motor yang sering digunakan untuk instansi pemerintah. Namun penjualannya melempem, sepertinya orang-orang sudah tidak minat dengan desain ala Prima. Tahun 2002 menjadi akhir dari Kirana sekaligus akhir dari motor bergaris desain ala Prima.

Mulai dari tahun 2005 varian cub series dari Honda semakin banyak, sepertinya tidak akan muat satu halaman. Untuk info berikutnya akan dibahas di artikel selanjutnya.

Terimakasih semoga bermanfaat.

Sumber : samsirplagiatorzblogz.blogspot.com, brotherhood-of-tigers.blogspot.com, touringrider.wordpress.com, achmadsyaroni.wordpress.com, dolanotomotif.com, kaskus.co.id, motocars.com.