Friday, September 16, 2016

Melatih Diri Untuk Jadi Lebih Baik

Semua orang tentu ingin meraih apa yang belum pernah mereka raih sebelumnya, tetapi sayangnya kebanyakan orang hanya ingin dan ingin saja. Mereka lupa untuk memperbesar kapasitasnya dengan tetap terus berlatih. Ada beberapa alasan yang orang kemukakan mulai dari malas sampai merasa sudah hebat, sudah berada di atas, bahkan sudah merasa maksimal. Namun, tahukah kamu bahwa untuk menjadi seorang achiever sejati kita tidak bisa melepaskan latihan dari hidup kita? Mari kita simak orang-orang di bawah ini meskipun mereka sudah menjadi yang teratas, tetapi tidak berpuas diri dan terus berlatih.


Untuk memecahkan rekor renang 2 detik, Mike Spitz mantan juara olimpiade berlatih 8 jam sehari sejak pagi buta. 


Greg Norman asal Australia menjadi juara Golf karena berlatih 1.000 pukulan setiap hari.



Lukisan Picasso yang hanya dilakukan 30 detik dihargai sebesar US$10.000. Pelanggannya berkata, "masa lukisan 30 detik harganya US$10.000?" Picasso menjawab, "ini bukan masalah 30 detik. Untuk memikirkannya butuh waktu 40 tahun."


 Zig Ziglar pakar motivator pernah ditanya, "kalau Anda berceramah, tentu tidak perlu banyak waktu untuk mempersiapkannya karena Anda sudah sering menyampaikan ceramah yang sama berulang-ulang?" Ia menjawab, "Saya memerlukan sedikitnya persiapan sebanyak tiga jam untuk bahan yang sudah saya ketahui, kalau yang belum pernah saya bawakan akan lebih lama lagi."

Jika orang-orang hebat di atas saja masih terus memperbaiki kualitas diri, tentu bukankah kita harus lebih lagi?. Apapun profesi kita saat ini, salesman, pelajar, dokter, ibu rumah tangga, atau apapun itu, semua orang selalu mengharapkan yang terbaik. Atasan, guru, pelanggan, pasangan, serta keluarga tentunya tidak hanya ingin mendapatkan hasil yang biasa-biasa saja dari diri kita. Dan untuk mempersembahkan hasil yang exellent maka suka atau tidak kita harus terus melatih diri. Seorang salesman yang melatih kemampuannya akan dapat menjual lebih banyak dari rekannya. Seorang pelajar yang mau berlatih sebelum ujian datang akan mendapat nilai lebih baik dari yang lainnya. Seorang ibu rumah tangga yang mau melatih keahliannya dalam memasak, misalnya akan menjadi istri yang lebih menarik daripada ibu-ibu lainnya.


Sylvia Boorstein, seorang penulis juga berpesan, "Bila saya ingin memiliki otot kekar, saya harus tekun berlatih mengangkat beban. Bila saya menginginkan kehidupan penuh cinta dan damai tanpa ketakutan, saya harus berlatih mengatasi kemarahan, keserakahan, serta ketidaktahuan. Hidup itu ibarat sebuah gedung olahraga yang lengkap. Dalam setiap keadaan, selalu ada kesempatan untuk berlatih."

Demikian juga dengan kita, bila kita menginginkan sebuah kehidupan yang sehat, bahagia, berhasil, dan menang, kita pun perlu melatih diri untuk mendapatkannya.

"Latihlah diri kita melihat hal-hal yang belum terlihat agar yang belum terlihat itu dapat menjadi benar-benar kelihatan." (Sumber : Haryanto Kandani)